IMG-LOGO

Menggali Potensi Kelompok Warga Tani (KWT) dan Perkebunan Cabai sebagai Komoditas Utama di Dusun Bojong

Create By 19 August 2024 180 Views

Magelang, 13 Agustus 2024 - Desa Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, dikenal memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama dalam budidaya cabai. Dengan kondisi geografis dan iklim yang mendukung, perkebunan cabai di desa ini berkembang pesat dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat setempat. Desa Pakis terletak di kaki Gunung Merbabu dengan ketinggian yang ideal untuk budidaya tanaman hortikultura seperti cabai. Iklim yang sejuk dan tanah yang subur menjadi faktor penunjang utama keberhasilan perkebunan cabai di daerah ini. Curah hujan yang cukup dan ketersediaan air dari sumber-sumber alami juga mendukung pertumbuhan tanaman cabai yang optimal sepanjang tahun.

 

Menurut Ketua KWT (Kelompok Warga Tani), Ibu Dalmi, kondisi alam di desa ini sangat cocok untuk pertanian cabai. "Kami sangat beruntung dengan kondisi alam yang ada, tanah di sini sangat subur dan cocok hanya untuk tanaman jenis sayuran seperti kol dan buncis, terutama cabai" ujarnya.

 

Perkebunan cabai di Desa Pakis memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian desa. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian cabai, baik sebagai petani langsung maupun sebagai tenaga kerja di sektor pengolahan dan distribusi cabai. Keberhasilan perkebunan cabai ini juga membuka peluang usaha lain seperti perdagangan pupuk, alat pertanian, dan jasa transportasi hasil panen.

 

“Selama menanam cabai secara khusus KWT dalam perkembangannya bisa berkembang dengan baik, bisa melakukan penyewaaan tanah, dan dapat menyejahterakan kelompok” Kata bu Dalmi terkait manfaat cabai bagi masyarakat.

 

Di sisi lain, pemerintah  juga berperan aktif dalam mengembangkan potensi ini dengan memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada para petani. Selain itu, adanya koperasi desa yang fokus pada pengelolaan hasil pertanian membantu petani dalam mendapatkan harga yang lebih baik dan memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Selain itu, kontribusi dari pihak KWT bertujuan untuk mengembangkan kelompok ini menjadi kelompok yang bermanfaat bagi keluarga KWT dan masyarakat sekitar. Meskipun memiliki banyak keunggulan, perkebunan cabai di Desa Pakis juga menghadapi beberapa tantangan. Perubahan cuaca yang ekstrem dan serangan hama menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi petani. 

 

Bu Dalmi menjelaskan, “Budidaya cabai masih menjadi tantangan, kesulitannya karena hama penyakit yaitu hama bulai, hama patek. Lalu, saat musim penghujan tanaman cabai itu kena patek dan itu sulit kami temukan obat atau penanggulangganya”.

 

Peluang untuk mengembangkan perkebunan cabai di Desa Pakis masih sangat terbuka lebar. Dengan semakin tingginya permintaan cabai, baik dari pasar lokal maupun nasional, serta potensi ekspor, petani di Desa Pakis diharapkan dapat terus meningkatkan produksi dan kualitas cabai mereka. Potensi perkebunan cabai di Desa Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan dukungan alam yang optimal, kerja keras petani dan KWT, serta upaya pemerintah. Desa Pakis berpeluang besar untuk terus menjadi sentra produksi cabai yang diperhitungkan di tingkat nasional. Ke depan, diharapkan perkebunan cabai ini dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi perekonomian desa.